Hari raya ieddul Fitri merupakan hari raya yang dinanti seluruh kaum muslim dan muslimat baik orang tua, anak-anak dan bahkan bagi mereka yang tidak melaksanakan puasa.
Hari raya ini merupakan hari yang istimewa bagi umat islam di alam jagad ini jadi jangan sia-siakan satu hari yang sangat istimewa ini dengan sia-sia, untuk itu marilah kita menjalani sunnah-sunnah yang ada pada iedul fitri tersebut.
Adapun sunnah-sunnahnya seperti yang saya sebutkan dibawah ini
  1. Memakai pakaian yg bagus.
  2. Memakan kurma atau manisan sebelum berangkat ke musholla.
  3. Mandi.dimulahi dr tengah malam.tapi yg baik setelah solat subuh,dan mau ke musholla.
  4. Semua disunnahkan ikut solat dan takbiran,walau seorang perempuan.
  5. Pulangnya tidak melalui jalan perginya.
  6. Pergi ke dan pulang dari musholla dengan berjalan.
  7. Membaca takbir pada hari lebaran baik di jalan dan musholla sampai imam datang
Segala puji bagi Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmatnya kepada kita semua, shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada beliau Nabi Muhammad SAW.
Bermunasabah dengan datangnya bulan ramadhan yang penuh berkah ini kita sebagai umat muslim merasa kedatangan tamu yang agung dan penuh kegembiraan dan kita selalu menanti-nantikanya, dalam bulan ini penuh dengan keberkahan dan keutamaan–keutamaan di dalamnya.

Dibulan ramadhan inilah Allah SWT mewajibkan bagi setiap muslim untuk melakukan ibadah puasa sebagaimana telah difirmankan dalam Al-Qur’an Al-Karim
يا ايها الذين امنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan bagi kalian berpuasa seperti halnya diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian supaya kalian semua bertaqwa”

Begitu pula Rasulullah SAW telah bersabda :
صوموا لرؤ يته وافطروا لرؤ يته فان غم عليكم فاكملوا عدة شعبان ثلا ثين يوما
‘berpuasalah kalian semua karena melihat hilal dan berbukalah kalian semua karena melihat hilal, apabila terhalangi oleh mendung maka sempurnakanlah tiga puluh hari dibulan sya’ban”

Dengan diwajibkannya ibadah puasa bagi umat muslim maka wajib pula mengetahui ilmunya terlebih dulu sebelum melakukan puasa, seperti halnya kewajiban mengetahui ilmu zakat bagi orang yang mempunyai harta satu nishob dan sudah waktunya mengeluarkan.
Dengan ini penulis ingin sedikit memberi wacana tentang puasa mulai dari pengertian, syarat, rukun, dan sedikit permasalahan-permasalahannya, walau tidak lengkap dan sempurna, minimal bisa membantu mengingatkan sang pembaca, saudara-saudara kita yang lupa dan sang penulis jg tentunya.

1. Pengertian puasa

Puasa secara bahasa adalah menahan, dan secara syara’ adalah menahan dari segala perkara yang membatalkan disertai dengan niat, dimulai dari munculnya fajar shodiq hingga terbenamnya matahari dan dilakukan oleh orang muslim yang suci dari haid dan nifas.


2. Syarat wajib puasa
    1. Islam
    2. Baligh
    3. Berakal
    4. Mampu untuk puasa

Bila seseorang sudah menetapi empat syarat ini maka wajib baginya untuk berpuasa, sebaliknya bila empat syarat ini tidak terpenuhi maka tidak wajib baginya untuk berpuasa.

3. Kewajiban-kewajiban dalam berpuasa
    1. Niat ( Niat ini harus di lakukan malam hari sebelum puasa )
    2. Menahan dari makan dan minum
    3. Menahan dari jima’ (bersetubuh antara suami istri)
    4. Menahan dari menyengaja muntah

4. Perkara-perkara yang membatalkan puasa
    1. Masuknya sesuatu pada kerongkongan dan dalam kepala
    2. Muntah dengan disengaja
    3. Bersetubuh
    4. Mengeluarkan seperma di sebabkan bersentuhan maupun pakai tangan (onani)
    5. Haid (datang bulan) atau nifas
    6. Gila
    7. Murtad

5. Sunah-sunah puasa
    1. Menyegerakan berbuka bila sudah yakin waktunya tiba
    2. Mengakhirkan sahur selagi tidak ragu keluarnya fajar shodiq
    3. Meninggalkan bicara kotor

6. Kewajiban orang yang meninggalkan puasa
   1. Wajib qodho’
       (Bagi orang yang meninggalkan puasa tanpa alasan)
    2. Wajib qodho’ dan membayar fidyah ( Denda)

Bagi :
  1. Orang yang tidak puasa karena kawatir pada selain dirinya sendiri, seperti wanita menyusui yang kawatir pada anaknya
  2. Orang yang tidak puasa dan ia tidak menggantinya sampai bulan puasa berikutnya Wajib membayar fidyah saja
  3. (Bagi orang yang tidak mampu melakukan puasa, seperti orang yang sangat tua atau orang sakit yang sudah tidak mungkin diharapkan kesembuhannya)
  4. Tidak wajib qodho’ dan fidyah (Bagi orang yang tidak puasa karena gila)
  5. Wajib qodho’ dan membayar kafaroh (Bagi orang yang merusak puasanya dengan bersetubuh)
Ketentuan denda meliputi:
1. Fidyah: Yaitu memberi makan pada orang miskin sebesar 1 mud ( 679,79 gr) beras
2. Kafaroh: Yaitu denda yang secara bertahap, meliputi:
1. Memerdekakan budak perempuan mukmin, jika tidak mampu maka
2. Puasa dua bulan secara berturut-turut, jika tidak mampu maka
3. Memberi makan 60 orang miskin, dan per-orang berhak mendapat 1 Mud

Problematika dalam berpuasa
1. Bagaimana hukumnya kemasukan air dalam telinga waktu mandi ?
Jawab :
1. Apabila mandi tersebut disyari’atkan ( disunnahkan atau diwajibkan ) seperti mandi jum’at atau junub maka tidak membatalkan puasa
2. Apabila mandinya tidak disyari’atkan maka membatalkan puasa.
Referensi: Al-Bajuri Juz 1 Hal 290
وكذا لو سبق ماء المضمضة اوالاستنشاق من غير مبالغة فيهما او ماء غسل مطلوب ولومندوبا كغسل جمعة الى جوفه فلا يضرلتولده من مأمور به بغير اختياره الى ان قال .... بخلاف ماء غسل غير مطلوب كغسل تبرد فانه يضر سبقه الى الجوف لأنه تولد من غيرماموربه