الحمد لله رب العلمين و الصلاة والسلام على رسول الله و على اله وصحبه اجمعين Saudaraku Ibnu zain meminta saya untuk memberikan kata pengantar untuk bukunya IKHTISAR KAIDAH I’ROB “sebuah upaya mengenal dan memahami dasar – dasar I’rob”. Saya merasa tidak pantas memberikan kata pengantar ini, akan tetapi saya tidak mampu untuk menolak permintaan saudara Ibnu zain. Ketidak mampuan menolak keinginan saudara Ibnu zain dikarenakan saya merasa dia adalah orang ‘ajam yang tidak berbahasa arab akan tetapi dia mempelajari bahasa arab dan mengaplikasikan dalam bentuk sebuah karangan karena khidmah kepada bahasa arab. Semua ini mengingatkan saya pada uluma – ulama ‘ajam yang berkhidmah untuk bahasa arab bahkan mereka menjadi lebih arab daripada orang- orang arab, semisal Imam Sibawih, Imam Zamakhsyari, Imam Ghozali, Imam Bukhori dan masih banyak lagi ulama – ulama lainya. Keutamaan mereka masih jelas dan masih dimanfaatkan oleh orang – orang dizaman sekarang. Disini kita perlu mengetahui beberapa poin dibawah ini: 1. Al-Qur‘an adalah yang menyatukan dialek – dialek, seperti qobilah main, samud, hadramaut dan lain – lain. Al-Qur’an adalah yang mengarabkan orang- orang ajam, sehingga bahasa arab berkembang biak, meluas dan menguasai bahasa mereka. Al-Qur’an adalah yang membuat langgeng atau abadi selagi Al-Qur’an di pegang oleh orang -orang islam. 2. Ketika kita mempelajari Al-Qur‘an Al-karim jangan sampai tujuan kita mempelajri Al-Qur’an hanya mempelajari bahasanya saja, namun itu semua untuk menerapkan hukum – hukumnya dan mengikuti petunjuk dan perintah – parintahnya. Karena Al-Qur‘an diturunkan untuk ini, bukan untuk dijadikan kamus dan maroji’ bahasa saja. 3. Ketika kita mempelajari bahasa arab maka kita jadikan itu sebagai jembatan menuju pembelajaran Al- Qur’an, hukum – hukum Al-Qur’an dan syariatnya. 4. Musuh – musuh islam telah mengajak dan mempromosikan ajakan untuk menghilangkan “keruwetan” bahasa arab dan menjadikan “sederhana”. Tujuan mereka adalah untuk menjadikan tembok pemisah antara kita orang islam dan Al -Qur’an, maka mestinya reaksi kita adalah mempelajari basa arab ,supaya tidak ada tangan - tangan jahat yang mampu untuk memisahkan kita dengan Al-Qur’an. Dari keterangan diatas saya sangat senang dan mengapresiasi atas buku karya tulis saudara Ibnu zain yang walaupun tidak berbahasa arab namun mau berkhidmah pada bahasa arab bahasa Al-Qur’an Al- karim. Semoga buku yang ditulis oleh saudara Ibnu zain ini bermanfaat bagi penulisnya ,para pembaca dan semua islam amiin.