HIKMAH 69 :AL-WARIDAT AL-ILAHIYYAH

قلما تكون الواردات الإلهية إلا بغتة لئلا يدعيها العُبَّاد بوجود الاستعداد

"Sedikit sekali inspirasi ilahiyyah datang kecuali dengan tiba-tiba agar para hamba tidak mengklaim bahwa itu muncul karena adanya persiapan mereka"





Seorang hamba memang harus memperbanyak dzikir kepada Allah. Dalam Al-qur'an surat Al-Ahzab ayat 41 telah disebutkan :



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41) [الأحزاب/41]



41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.





Sholat adalah suatu ibadah yang menjadi pokok bagi umat islam. Di sini ulama' berbeda pendapat, ada yang mengatakan bahwa sholat itu adalah dzikir dan ada yang mengatakan bahwa sholat itu bukanlah suatu dzikir. Ulama' yang mengatakan bahwa sholat itu dzikir bertendensi pada Al-Qur'an surat thoha ayat 14 :



إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي (14) [طه/14]



14. Sesungguhnya Aku Ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain aku, Maka sembahlah Aku dan Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.

dari ayat di atas kita tahu bahwa tujuan dari sholat adalah untuk ingat kepada Allah. Oleh karena itu ketika susah nabi selalu melakukan sholat agar kesusahan tersebut hilang dan kembali ingat kepada Allah.





Adapun ulama' yang mengatakan bahwa sholat itu bukan termasuk dzikir bertendensi pada surat Al-A'la ayat 14-15 :



قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى (14) وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى (15) [الأعلى/14، 15]



14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),



15. Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.



Dari ayat di atas Allah meng-atafkan lafadz fashalla kepada lafadz wadzakara yang menunjukkan bahwa keduanya adalah ibadah yang berbeda.





Kebanyakan waridat memang datang secara mendadak agar seorang hamba tidak menganggap bahwa waridat tersebut wujud karena adanya persiapan. Suatu ketika seorang hamba menerima waridat dari Allah dan seketika itu juga dia merasa ingin untuk melakukan ibadah, inilah waridat yang datangnya secara mendadak. Suatu hari dia melihat orang yang alim dan seketika itu juga dia ingin seperti orang alim tersebut tanpa perlu berpikir panjang.



Semua orang pasti pernah mendapat waridat tersebut. Namun apakah ketika kita selalu beribadah dan membaca Al-Qur'an maka kita pasti akan mendapat waridat? Belum tentu kita akan selalu mendapat waridat karena hal tersebut adalah murni karena fadhal dari Allah. Oleh karena itu waridat tidak bisa datang walaupun ada persiapan yang matang.



Isyroqotul qolbi (mencorongnya hati) adalah buah dari istiqomah dan hal ini bisa dipersiapkan, tapi kalau waridat maka datangnya seketika dan mendadak. Oleh karena itu waridat banyak sekali diberikan kepada orang yang fasiq dan selalu maksiat. Dia selalu melakukan kemaksiatan tapi seketika itu juga dia langsung sadar dan taubat kepada Allah. Hal inilah yang juga terjadi kepada sayyidina Umar. Sebelum masuk islam beliau adalah orang yang sangat benci dan memusuhi islam, namun setelah mendapatkan waridat maka beliau langsung taubat dan akhirnya menjadi sahabat nabi yang memiliki derajat tinggi.



Semua sahabat nabi rata-rata juga mendapat waridat. Sahabat Fudhlah masuk islam pada saat fathu makkah. Ketika orang islam memasuki kota Makkah dia telah menunggu nabi Muhammad saw di sekitar ka'bah untuk membunuh beliau. Lalu nabi datang dari belakang dan beliau telah tahu kalau Fudhlah ingin membunuhnya. Nabi lalu bertanya kepada Fudhlah tentang apa yang dilakukannya. Fudhlah pun menjawab bahwa dia tidak ingin melakukan apa-apa, dia hanya membaca tasbih. Lalu nabi menaruh tangannya di atas dada sahabat Fudhlah dan setelah itu dia tidak lagi membenci nabi Muhammad saw.



Waridat memang datangnya tanpa melalui proses. Seperti halnya orang kafir yang tiba-tiba masuk islam. Imam Fudhail bin Iyadh taubat setelah membaca ayat :



أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آَمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ (16) [الحديد/16]



16. Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang Telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya Telah diturunkan Al Kitab kepadanya, Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.





Seperti halnya Imam Ibnu Mubarak dan Dzun Nun Al-Misri, mereka taubat setelah mendapat waridat dari Allah. Orang barat banyak sekali yang masuk islam, tapi mereka justru bukan masuk islam setelah mempelajari buku-buku islam. Mereka tiba-tiba saja ingin masuk islam. Dan sebaliknya, para orientalis yang selalu mempelajari islam tidak mendapat waridat dan tetap dalam kekafiran. Mereka yang masuk islam tidak perlu mengkaji bahwa islam adalah agama yang bagus, mengatur semua segi kehidupan, dll. Mereka langsung masuk islam karena mendapat waridat al ilahiyyah. Dalam Al-qur'an telah dijelaskan :



وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ (7) [الحجرات/7]



7. Dan Ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. mereka Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,







Apa saja yang kita miliki baik harta maupun barang, semuanya adalah milik Allah. Lalu mengapa Allah meminta hutangan kepada kita sebagaimana dalam Al-qur'an :



مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (245) [البقرة/245]



245. Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.





Ini adalah aturan dari Allah. Barang siapa yang mau bersodaqah maka Allah akan menyayangi mereka sehingga Allah akan membalas amal tersebut. Dan amal ini hanya bisa dilakukan oleh hamba yang mendapatkan waridat. Adapun orang yang sombong maka mereka tidak bisa menuju jalan yang benar dan lupa akan ayat-ayat Allah sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Qur'an :



سَأَصْرِفُ عَنْ آَيَاتِيَ الَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آَيَةٍ لَا يُؤْمِنُوا بِهَا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الْغَيِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا وَكَانُوا عَنْهَا غَافِلِينَ (146)



[الأعراف146]



146. Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku)[569], mereka tidak beriman kepadanya. dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. yang demikian itu adalah Karena mereka mendustakan ayat-ayat kami dan mereka selalu lalai dari padanya.





[569] yang dimaksud dengan ayat-ayat di sini ialah: ayat-ayat Taurat, tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah.

2 komentar: