15.Hijroh ke Thoif

💎 *Pelajaran Sejarah Nabi 15* 💎

_Oleh: KH. A. Wafi Maimoen_

*Hijrah ke Kota Thoif*

Ketika Rasulullah ﷺ hijrah ke kota Thoif, beliau mendatangi pemimpin-pemimpin kabilah Tsaqif, akan tetapi mereka tidak mau mendengarkan ajakan Nabi ﷺ, justru mereka menolaknya dengan penolakan yang jelek. Akhirnya Rasulullah ﷺ meninggalkan mereka sambil mengharapkan supaya mereka tidak menyebarkan berita kedatangannya ke Thoif kepada orang Quraisy. Mereka tidak merespon Permintaan Nabi ﷺ, justru memerintahkan budak-budak mereka untuk mencemooh Nabi ﷺ dan melemparinya dengan batu, hingga kedua kaki Rasulullah ﷺ berdarah. Sahabat Zaid bin Haritsah, satu-satunya orang yang menyertai Nabi ﷺ saat itu, berusaha menghadang hantaman mereka sehingga kepalanya mendapatkan banyak luka.

Sesampainya Nabi ﷺ ke perkebunan milik Utbah bin Robiah, orang-orang thoif kembali ke rumah masing-masing. Nabi ﷺ beristirahat di bawah pohon anggur, lalu nabi menadahkan wajahnya ke langit sambil berdoa,

_"Wahai Allah, hanya kepada-Mu aku mengadukan lemahnya kekuatanku, sedikitnya usahaku, rendahnya diriku di hadapan manusia. Wahai yang Maha Belas Kasih, Engkau adalah Tuhan orang-orang lemah, Engkau adalah Tuhanku, kepada siapa Engkau memasrahkan ku? Apakah kepada orang jauh yang menyerangku atau engkau pasrahkan diriku kepada musuh musuhku? Kalau Engkau tidak murka kepadaku maka aku tidak peduli, akan tetapi kerahmatan-Mu lebih luas untukku. Aku berlindung dengan Nur Wajah-Mu yang menerangi kegelapan, dan yang membuat baik perkara dunia dan akhirat. Aku berlindung dari turunnya murka-Mu atau turunnya laknat-Mu. Engkau boleh mencaci kepadaku sehingga Engkau Ridho kepadaku. Tidak ada usaha dan kekuatan kecuali dengan restu-Mu"._

⭕Dari cerita Siroh Nabawiyah diatas kita mengambil pelajaran bahwasanya Semua hal yang menimpa Nabi Muhammad ﷺ, berupa cobaan dan siksaan dari orang-orang Thoif ini adalah salah satu bentuk suri tauladan kesabaran yang diperlihatkan Nabi ﷺ kepada ummatnya.

Nabi ﷺ selain memerintahkan kita untuk mengikutinya dalam 'Aqidah, Ibadah, Akhlaq, dan Muamalah, begitu juga Nabi ﷺ memberikan suri tauladan dan memerintahkan kepada kita untuk bersabar serta menerangkan "bagaimana kesabaran itu dipraktekkan dalam dunia nyata", kesabaran yang diperintahkan oleh Allah ﷻ,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

_"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung"_. QS. Ali Imron: 200.

Nabi ﷺ mengatakan, _"Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihatku sholat". _"Ambillah dariku cara-cara untuk beribadah haji"._
Seolah-olah Nabi ﷺ ingin mengatakan, “Ambillah dariku cara-cara untuk bersabar".

Rasulullah ﷺ menghadapi cobaan-cobaan yang diterima dari orang-orang Thoif dengan ridlo, ikhlas, dan hanya mengharapkan  balasan dari Allah ﷻ. Sebetulnya jika Nabi ﷺ berkenan untuk membalas dendam kepada orang-orang Thoif alangkah mudahnya beliau membalasnya. Akan tetapi beliau tidak menghendaki.

Nabi ﷺ menceritakan bahwasanya beliau dikejar-kejar oleh orang-orang Thoif sehingga sampai di tempat Qarn Tsa'alib, lalu beliau mengangkat kepalanya dan di situ ada Malaikat Jibril bersama Malaikat Penjaga Gunung. Malaikat Penjaga Gunung mengucapkan salam kepada Nabi ﷺ dan mengatakan, _"Saya adalah Malaikat Penjaga Gunung, Tuhan Paduka Nabi memerintahkan saya untuk mengikuti semua perintah Engkau, lalu apa yang Paduka Nabi kehendaki? Bila Paduka Nabi menghendaki aku menjatuhkan dua gunung ini kepada mereka, maka aku akan ikuti perintahmu"._ Nabi ﷺ bersabda, _"Jangan begitu, tapi aku berharap kepada Allah, agar mengeluarkan dari punggung orang tua mereka, orang-orang yang menyembah kepada Allah saja tidak mensekutukan dengan sesuatu apapun"._

Mari kita memperbanyak sholawat di bulan kelahiran Nabi Muhammad ﷺ.

اللهم صلِ على سيدنا محمد و على اله وصحبه وسلم

0 komentar:

Posting Komentar