14.Tahun Berkabung

💎 *Pelajaran Sejarah Nabi 14* 💎

_Oleh: KH. A. Wafi Maimoen_

*tahun Berkabung*

Pada tahun ke-10 dari diutus nya Nabi muhammad sallallahu alaihi wasallam meninggallah istri tercinta sayyidah Khodijah binti Khuwailit RA dan meninggal pamannya Abu Tholib, antara meninggalnya siti Khodijah RS dan Abi Tholib berjarak waktu 1 bulan 5 hari.
Siti Khodijah adalah istri tercinta dan Nabi SAW selalu mengadu kepada-nya dan dengannya nabi menemukan ketenangannya.
Abu Tholib adalah pembela Nabi SAW dari kaum Quraisy, maka setelah Abi Tholib meninggal, orang-orang Quraisy menimpa kan siksaan kepada Nabi SAW yang belum pernah mereka lakukan sepanjang kehidupan Abu Tholib, sehingga orang rendahnya Quraisy berani menabur kan debu di kepalanya Nabi SAW, ketika masuk ke rumahnya, debu masih menempel banyak di kepalanya lalu salah satu putri Nabi SAW membersihkan debu tadi sambil menangis. Rasul SAW berkata: "wahai putriku... kamu jangan menangis, karena Allah Ta'ala membela bapakmu".
Nabi muhammad shallallahu alaihi wasallam menyebut bahwa tahun ini adalah tahun kesusahan karena susahnya Nabi SAW tertimpa keberatan dan rintangan dalam dakwahnya.

⭕Dari cerita diatas kita mengambil pelajaran bahwasannya hikmah dari dipanggilnya kedua pembela Nabi SAW
1. pembela yang ada di dalam yaitu siti khodijah.
2.pembela yang di luar yaitu Abu Tholib adalah supaya manusia dan umatnya mengetahui bahwasanya yang menjaga Nabi SAW adalah Allah ta'ala bukan yang lainnya.
Seandainya Allah Ta'ala membiarkan Abu Tholib melindungi terus-menerus keponakannya sampai timbulnya negara keIslaman di Madinah maka akan disangka bahwasanya yang membuat keberhasilan dakwahnya Nabi SAW adalah karena pembelaan Abu Tholib dan kedudukannya Abu Tholib di kaum Quraisy.
seandainya Abu Tholub terus-menerus menyertai dan membela sehingga Nabi SAW selamat dari siksaan orang-orang Quraisy maka penerus-pengurus Nabi SAW dan orang-orang yang berdakwah setelah Nabi SAW akan mempunyai perasaan bahwasanya orang-orang penerus saja Nabi SAW yang mendapatkan kesusahan, sementara Nabi SAW mendapatkan pembelaan, penerus Nabi lah yang terus-menerus mendapatkan kesusahan, adapun Nabi SAW selalu terlindungi dari kesusahan.
hikmah dari Allah Ta'ala mengambil istri dan pamannya supaya penerus-penerus pejuang Nabi SAW ketika mendapatkan rintangan dalam berdakwah dia akan menganggap ringan rintangan-rintangan itu karena panutan mereka Nabi sallallahu alaihi wasallam juga mendapatkan rintangan yang sama, kalau mereka merasakan kesusahan mereka akan merasa senang karena mereka telah merasakan kesusahan yang dirasakan oleh Nabi SAW.

Mari kita memperbanyak sholawat di bulan kelahiran Nabi Muhammad ﷺ.

اللهم صلِ على سيدنا محمد و على اله وصحبه وسلم

0 komentar:

Posting Komentar