10.Politik Bernegoisasi

💎 *Pelajaran Sejarah Nabi 10* 💎

*POLITIK BERNEGOSIASI*

Suatu hari salah satu pemuka Quraisy yang bernama Utbah bin Robi'ah berkata kepada Nabi Muhammad ﷺ, "Wahai anak saudaraku, engkau adalah orang yang mulia di golongan Quraisy, dan engkau adalah orang yang tinggi nasabnya. Engkau telah datang kepada kaummu membawa perkara yang besar, yang dengannya engkau memecah belah jamaah mereka dan dengannya engkau mengolok-olok pembesar-pembesar mereka. Maka dengarkanlah! Aku akan menawarkan beberapa perkara, kuharap kamu bisa menerima sebagiannya". Rasulullah ﷺ bersabda, ''Ucapkan wahai Abul Walid, saya akan mendengarkannya". Utbah berkata, "Wahai anak saudaraku, kalau engkau menghendaki dengan apa yang engkau bawa ini tujuanmu adalah harta, maka akan kita kumpulkan harga kita dan kita berikan kepadamu sehingga engkau paling kaya. Kalau engkau menghendaki kemuliaan, maka kita akan jadikan kau orang yang mulia sehingga kita tidak memutuskan sesuatu tanpa seizinmu. Kalau engkau menghendaki kerajaan, maka engkau kita jadikan raja kita. Kalau semua ini karena jin yang engkau tidak mampu menolaknya maka kita akan mendatangkan tabib dan kita akan membayar dengan harta kita sehingga engkau sembuh darinya". Nabi ﷺ menjawab, "Apakah sudah selesai wahai Abul Walid?". "Ya, sudah", jawab Utbah. Nabi ﷺ melanjutkan, "Dengarkanlah dariku". Lalu Nabi ﷺ membacakan ayat,

(بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ حم تَنْزِيلٌ مِنَ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ كِتَابٌ فُصِّلَتْ آيَاتُهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Sampai ayat:

(فَإِنْ أَعْرَضُوا فَقُلْ أَنْذَرْتُكُمْ صَاعِقَةً مِثْلَ صَاعِقَةِ عَادٍ وَثَمُودَ)
[سورة فصلت 13]

_"Jika mereka berpaling maka katakanlah, 'Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum 'Aad dan Tsamud"._

Lalu Utbah memegang mulut Nabi ﷺ dan meminta Nabi ﷺ supaya berhenti dari membaca ayat-ayat Al Qur'an tadi, karena dia takut akan ancaman yang ada dalam ayat tersebut.

Kemudian Utbah kembali kepada teman-temannya, Utbah berkata, "Wahai golongan Quraisy, ikutilah pendapatku! Biarkan Muhammad ini dengan ajarannya. Demi Allah, ucapannya yang aku dengar akan membawa berita yang besar. Kalau Muhammad dibunuh oleh orang Arab, maka kalian sudah tercukupi dengan selain kalian. Kalau Muhammad menang mengalahkan orang Arab, maka kerajaannya adalah kerajaanmu dan keagungannya adalah keagunganmu". Teman-temannya menjawab, "Demi Allah, engkau telah disihir oleh ucapannya Muhammad!" Utbah menimpali, "Ini adalah pendapatku, maka lakukan apa yang kalian kehendaki".

🔷 Dari cerita _Siroh Nabawiyah_ di atas, kita mengambil pelajaran bahwasannya dakwahnya Rasululah ﷺ ini murni dan jauh dari tujuan-tujuan dan kepentingan pribadi yang biasanya disimpan oleh orang-orang yang mempunyai organisasi dan partai politik.

Apakah Nabi ﷺ menyimpan dalam dakwahnya untuk mencapai pangkat, harta, dan kekuasaan? Ini semuanya sangat mungkin dari orang-orang yang mengajak suatu ajaran, ideologi, dan politik. Akan tetapi dari cerita diatas kita mendapatkan pelajaran, betapa Nabi ﷺ tak tergiur dengan tawaran harta, pangkat, dan kedudukan. Sehingga ketika orang-orang orientalis menuduh bahwasanya Nabi ﷺ menginginkan dengan dakwahnya ini harta dan kedudukan, maka dari cerita di atas mereka telah menabrak tembok kebenaran yang sangat kuat sehingga pemikiran-pemikiran mereka akan menjadi tertawaan orang-orang banyak.

Mari kita memperbanyak shalawat di bulan kelahiran Nabi Muhammad ﷺ.

_Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammadin wa 'ala AaliHi wa ShohbiHi wa sallim_

0 komentar:

Posting Komentar