7.Dakwah Rahasia

*Pelajaran sejarah nabi 7*
*Dakwah secara sirri/rahasia*

Setelah Allah Ta'ala memerintahkan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam untuk berdakwah, Nabi SAW mulai berdakwah, mengajak ngajak untuk menyembah Allah ta'ala dan meninggalkan menyembah berhala.Akan tetapi pertama kali Nabi SAW berdakwah secara rahasia karena takut mengagetkan orang-orang Quraisy yang sangat fanatik kepada sesembahan berhalanya, Nabi SAW tidak memperlihatkan dakwahnya di majelis-majelis umum akan tetapi Nabi SAW mengajak orang-orang yang ada hubungan dekat dengan Nabi SAW. Orang yang pertama masuk Islam adalah Khadijah binti khuwailid, Ali bin Abi Tholib, Zaid bin harisah budaknya Nabi sekaligus anak angkat Nabi, Abu Bakar Bin quhafah, Utsman bin Affan, Zubair bin awwam, Abdurrahman bin Auf, sa'ad bin Abi waqqash dan yang lain-lainnya.
Mereka bertemu dengan Nabi SAW secara sirri, sebagian dari mereka ketika mau melakukan ibadah dia pergi ke lereng-lereng gunung supaya tidak dilihat oleh orang-orang Quraisy. Setelah orang-orang yang masuk Islam lebih dari 30 orang maka Nabi SAW memilih rumahnya sohabat Arqam Bin Abil Arqam untuk menjadi tempat pengajian Nabi SAW.
Pada masa sirri yang tiga tahun ini, hasil dakwah Nabi SAW 40 orang.kebanyakan mereka orang-orang miskin, pudak-pudak dan orang-orang tidak punya kedudukan di masyarakat Quraisy.

🔷 Dari cerita Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam di atas tadi, kita bisa mengambil pelajaran bahwasannya dalam berdakwah kita diperbolehkan untuk bersiasat menurut kemaslahatan dakwah, kalau memang dakwah membutuhkan untuk keras, maka berdakwah harus keras, kalau dakwah membutuhkan untuk lemah lembut maka metode yang baik adalah lemah lembut.
Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam tiga tahun berdakwah secara sirr/rahasia bukan karena takut akan tetapi Nabi SAW bertujuan untuk memberi pelajaran kepada dai-dai setelahnya bahwasanya untuk keberhasilan dakwah itu harus dengan jalan yang tepat dan hikmah untuk sampai pada keberhasilan dakwah yang diridhoi oleh Allah ta'ala. Diperbolehkannya bersiasat dalam dakwah ini bukan berarti menghilangkan tawakal kita kepada Allah ta'ala dan jangan sampai terjadi kita mengandalkan teori-teori tadi sehingga kita memberikan pengaruh kepada teori-teori tadi, ini sangat bertentangan dengan iman kita kepada Allah ta'ala.
Jadi kita wajib untuk merahasiakan dakwah kalau memang memperlihatkan dakwah itu membahayakan dakwah itu sendiri dan kita tidak boleh merahasiakan dakwah kalau dimungkinkan untuk memperlihatkannya dan memperlihatkan dakwah itu ada berfaedahnya.
Kita tidak boleh tunduk dan bernegoisasi dengan orang-orang dzolim ketika kita mempunyai kekuatan dan mampu untuk membela dakwah kita, kita tidak boleh berdiam diri untuk memerangi orang kafir di negara mereka kalau jalan menuju kesana itu memungkinkan.

😍mari kita memperbanyak shalawati di bulan kelahiran Nabi muhammad shallallahu alaihi wasallam.
😍Allahumma sholli Alaihi wa ala alihi wa shohbihi wa sallam*

0 komentar:

Posting Komentar